Data dari Organisasi Kesehatan Dunia, pada tahun 2017, terdapat 253 juta orang tunanetra di seluruh dunia. Lancet Global Health memperkirakan angka ini akan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2050. Dengan jumlah populasi tunanetra yang signifikan, berbagai inovasi teknologi telah diciptakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari mereka. Jadi, teknologi terbaru apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh penyandang tunanetra atau mereka yang memiliki gangguan penglihatan sebagian?
Augmented Reality
OxSight mengombinasikan algoritma penglihatan komputer dan kamera untuk memperbesar detail tertentu, seperti meningkatkan kontras gambar atau menyoroti fitur spesifik. Saat ini, ukuran kacamata tersebut masih relatif besar dan mencolok, namun peneliti berjanji bahwa versi akhirnya akan lebih kompak dan mirip dengan kacamata biasa.
Penerjemah Huruf Braille
Mesin penerjemah telah terbukti sangat membantu orang untuk berkomunikasi. Teknologi ini juga menguntungkan mereka yang memerlukan konversi dari huruf normal ke huruf braille. Huruf braille, yang merupakan sistem taktil, dirancang untuk orang dengan gangguan penglihatan. Peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, AS, sedang mengembangkan perangkat yang dapat menerjemahkan huruf biasa ke huruf braille secara real-time, dilengkapi dengan fitur pemindai dan Optical Character Recognition (OCR). Mereka optimis bahwa prototipe ini dapat diproduksi secara massal dalam waktu dekat.
Teknologi Navigasi dalam Ruangan dari Objek Bersuara
Microsoft telah mengembangkan aplikasi "Seeing AI" untuk membantu penyandang tunanetra. Namun, peneliti dari Institut Teknologi California menggunakan HoloLens dari Microsoft untuk memandu tunanetra di lingkungan dalam ruangan yang kompleks. Dengan menggabungkan suara dan pemantauan ruangan secara real-time, perangkat ini membantu menemukan objek tertentu atau menavigasi jalur yang telah diatur sebelumnya. Setiap objek di sekeliling dapat "berbicara" kepada pengguna, dengan nada suara yang berubah sesuai dengan jarak objek tersebut.
Subtitle Huruf Braille
Proyek ini ditujukan untuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan di usia dewasa atau tua dan mengalami kesulitan dalam mempelajari huruf braille. "ELIA Frames" membantu tunanetra baru untuk lebih cepat beradaptasi dengan huruf braille. Menurut pencipta ELIA Frames, Andrew Chepaitis, ini adalah cetakan yang ditingkatkan untuk memudahkan pembelajaran huruf taktil. Huruf tersebut diujicobakan hingga ditemukan desain yang paling mudah dikenali.
Wearable Device Penanda Bahaya
Wearable device ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada pengguna jika terdapat hambatan di sekitar mereka, khususnya saat berjalan. Guidesense, dikembangkan oleh VTT Technical Research Center dari Finlandia, menggunakan sensor radar untuk mendeteksi hambatan sekecil apapun, dengan umpan balik berupa suara atau sentuhan. Uji coba menunjukkan bahwa 92 persen pengguna merasa terbantu, dan 80 persen merasa lebih percaya diri saat berjalan dengan alat ini.
Mata Bionic dan Bioprinting Tiga Dimensi
Teknologi ini mungkin yang paling maju dalam daftar ini. Peneliti dari Universitas Newcastle di Inggris mencampurkan sel punca dengan molekul alga untuk mencetak kornea buatan tiga dimensi. Sementara itu, VisionCare telah mengembangkan "Implantable Miniature Telescope," yang dapat mengembalikan sebagian penglihatan pasien. Diharapkan, semua teknologi ini dapat dimanfaatkan lebih luas oleh penyandang tunanetra di seluruh dunia.